sosoknya nyata pada satu waktu, didalam ruang dimana waktu bukanlah penghuninya dan aku adalah rajanya, diatas 2 buah kursi kaku yang dibawa arus ke suatu tempat yang diapun tidak tahu namanya, satu hal yang aku tau aku melihat semua dibalik kaca, tetap saja dia berkata akan bagaimana rupa hidupnya sebelumnya, senyum adalah kehadiran yang pasti disetiap sudut wajahnya, akupun hanya bertanya dia menjawab.
tidak apa - apa katanya di tengah ceritanya, kita tidak bersama dan akupun tau aku tidak nyata, tapi tetap mataku terpejam melihat cerita dibawah kelopak mataku, aku bermimpi aku pikir, hanya ini waktu dimana aku dapat bertemu.
lewat satu waktu, lewat dua waktu, kamupun menjadi batu, lidahku pun kelu.
kecup aku sekali, kecup dua kali, kamu berkata tak apa apa sekali, dan kamupun menghilang sama sekali.
ceritanyapun menawan, ditengah-tengah sosok lain yang dia pun tidak peduli, sangat nyata akupun tidak ingat siapa yang berbohong, tapi aku tau aku rindu akan waktu
dimana aku adalah berisi, aku tidak mencari teman, aku tidak terbujur kaku
untuk kesekian kalinya, oh mimpi.
